Desain Kandang Diplester Miring, Menampung Urine dan Kotoran Jadi Mudah
Pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk kandang sudah lazim dilakukan oleh petani sejak dahulu. Limbah organik dari ternak kambing yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah urine. Urine mempunyai keunggulan yang bisa digunakan sebagai pupuk, karena mengandung berbagai unsur hara makro utama yaitu N (Nitrogen), Phospat (P), Kalium (K) dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Hasil penelitian Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang, urine kambing mengandung kadar nitrogen (N) 36,90 sampai 37,31 persen, Phospat (P) 16,5-16,8 ppm, dan Kalium (K)0,67-1,27 persen. Menurut Djoni, kandungan nitrogen pada urine kambing sama dengan yang ada pada pupuk SP36, yaitu 36 persen nitrogen, atau tak beda jauh dengan kandungan nitrogen pupuk urea, yakni 45 persen. Dengan demikian, para petani tak perlu repot memikirkan dan membeli pupuk urea, cukup tanaman dipupuk dengan urine kambing. Dua kilogram pupuk urea bisa diganti dan setara dengan 2,5 liter urine kambing. Data menyebutkan, satu ekor kambing menghasilkan 2,5 liter urine per hari dan menghasilkan kotoran (feces) sebanyak satu karung selama dua bulan.
Kami mencoba membuat inovasi teknis untuk menampung urine dengan mudah, dengan memodifikasi kandang yang semula berlantai tanah dimodifikasi dengan membuat desain lantai kandang diplester miring. Bagi anda yang merencanakan membuat kandang kambing, sebaiknya merencanakan desain lantai kandang plester miring ini karena mempunyai banyak keuntungan seperti dibawah ini,
1. Mempermudah pembersihan kandang karena kotoran terkumpul diatas saluran
2. Memudahkan dalam menampung urine karena urine terpisah dengan feces
3. Menambah nilai tambah dari beternak karena urine dapat digunakan bahan Pupuk Organik Cair (POC) dan Pestisida Biologi.
4. Meningkatkan status kesehatan kambing, karena kandang setiap hari dalam kondisi bersih dan terhindar dari gas amonia yang dihasilkan oleh feces kambing.
5. Mengurangi biaya pupuk kimia untuk pupuk Hijauan Pakan Ternak, karena urine dapat menggantikan pupuk urea.
1. Mempermudah pembersihan kandang karena kotoran terkumpul diatas saluran
2. Memudahkan dalam menampung urine karena urine terpisah dengan feces
3. Menambah nilai tambah dari beternak karena urine dapat digunakan bahan Pupuk Organik Cair (POC) dan Pestisida Biologi.
4. Meningkatkan status kesehatan kambing, karena kandang setiap hari dalam kondisi bersih dan terhindar dari gas amonia yang dihasilkan oleh feces kambing.
5. Mengurangi biaya pupuk kimia untuk pupuk Hijauan Pakan Ternak, karena urine dapat menggantikan pupuk urea.
Desain kandang plester miring ini secara ekonomi memang menambah biaya investasi kandang di awal usaha ternak kita. Namun jika kita hitung, tambahan biaya kandang dapat ditutup dari keuntungan baik dari kesehatan kambing maupun keuntungan yang kita dapat dari urine yang ditampung. Urine yang terkumpul dapat diproses menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan pestisida biologi dengan tambahan bahan-bahan organik yang mengandung bahan-bahan aktif yang berkhasiat untuk pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman).
Kandang plester ini, kemiringan lantainya kurang lebih 50 derajat (lihat gambar ). Bagian bawah dibuat saluran untuk menampung feces dan mengalirkan urine. Ukuran keramik 30x30 sesuai dengan lebar saluran tersebut. Kemudian diatas saluran di tutup dengan lantai keramik ukuran 30x30 cm (tidak diplester dengan saluran hanya diletakkan diatas saluran) sehingga terdapat celah untuk aliran urine dari lantai plester yang miring. Untuk menghemat biaya kita bisa membeli keramik sortiran ukuran 30x30 cm dari toko bangunan. Fungsi keramik adalah memudahkan dalam membersihkan feces (kotoran ternak) karena lantai licin dan mudah bersih jika kita siram dengan air. Kotoran kambing (feces) yang jatuh akan menggelinding dan terkumpul diatas keramik. Fungsi lainnya, urine akan mengalir melewati celah antar keramik yang ada di atas saluran dan mengalir ke bak penampung, sehingga antara urine kambing dengan kotoran (feces) kambing terpisah sehingga kotoran tidak lembek dan basah karena tercampur dengan urine.
Urine yang mengalir di dalam saluran ditampung di bak penampung dengan ember , dengan ditampung dalam ember akan mempermudah mengumpulkan ke dalam drum plastik ukuran 160 liter. Di bagian bawah drum dipasang kran untuk mempermudah mengambil urine fermentasi dalam jumlah kecil
Selanjutnya urine yang ditampung dalam drum plastik di fermentasi dengan dekomposer (kami menggunakan merk SUPERDEGRA dan Cyclus) dan bahan tambahan lainnya untuk dibuat Pupuk Organik Cair (POC) dan dibuat pestisida biologi untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (hama dan penyakit tanaman), feces (kotoran kambing) yang ada di atas saluran ditampung dalam tempat khusus untuk memudahkan pembuatan kompos kotoran kambing yang diolah menjadi Pupuk Organik dari feces Kambing. Untuk harga 1 liter urine sebelum difermentasi Rp. 5.000, sedangkan kotoran kambing setelah diolah per karung Rp. 10.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar